Breaking News

Senin, 24 Oktober 2016

Sistem Pernapasan (Respirasi) pada Manusia


Sistem Pernapasan Pada Manusia - Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata “Sistem”?, tentunya kalian akan membayangkan ada berbagai macam komponen, proses dan tujuan. Hal ini juga berlaku pada Sistem Pernapasan. Di dalam sistem pernapasan pada manusia terdapat komponen berupa alat-alat pernapasan yang saling mendukung sehingga proses pernapasan dapat berlangsung . Di dalam artikel ini juga akan dibahas tentang masalah-masalah atau kelainan yang dapat timbul pada alat-alat pernapasan, untuk mengetahui lebih lanjut, pelajari penjelasan berikut ini.

sistem pernapasan pada manusia

Sistem Pernapasan (Respirasi) pada Manusia
Alat-alat Pernapasan
Manusia menghirup oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan karbondioksida + uap air ke lingkungan dengan cara bernapas. Hal tersebut terjadi melalui serangkaian alat pernapasan antara lain:  rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan paru-paru.

Rongga hidung
Rongga hidung merupakan saluran pertama yang dilalui oleh udara, di dalam rongga hidung terdapat rambut hidung dan mukus. Rambut-rambut hidung ini berfungsi untuk menangkap dan menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk ketika bernapas, sementara mukus berfungsi untuk menangkap partikel yang lolos melewati rambut rongga hidung, membasahi atau melembabkan udara yang masuk dan menghangatkan udara sehingga sesuai dengan panas tubuh kita. Mukus ini dihasilkan oleh sel goblet. Dari rongga hidung udara selanjutnya masuk ke faring

Faring
Faring merupakan daerah persilangan saluran makanan (esophagus) dan saluran pernapasan (trakea).
Terdapat 3 daerah bagian pada faring yaitu:
  1. Nasofaring (daerah faring yang membuka ke rongga hidung, di atas langit-langit lunak),
  2. Orofaring (daerah faring yang membuka ke rongga mulut), dan
  3. Laringofaring (daerang faring yang membuka kearah laring.

Selanjutnya udara dari faring diteruskan ke laring.

Laring
Laring merupakan daerah pangkal tenggorokan yang tersusun oleh kepingan tulang rawan. Laring berfungsi menyalurkan udara dari faring ke trakea.
Pada bagian atas laring terdapat suatu jaringan penutup yang disebut epiglottis. Epiglotis ini berfungsi mencegah makanan masuk ke saluran respirasi.

Trakea
Trakea merupa saluran pernapasan yang berbentuk tabung yang menghubungkan laring dan bronkus.  Dinding trakea terdiri atas tiga lapisan berikut:
  1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
  2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka. Selain itu, tulang rawan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pengempisan yang dapat mengganggu masuknya udara dan menjaga kekuatan trakea selama menarik napas.
  3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epiteli kolumnar bersilia yang menghasilkan banyak mukus . berfungsi sebagai elemen pembersih dengan cara menahan materi-materi yang tidak diinginkan dan mengeluarkannya melalui batuk atau bersin.


Bronkus dan Bronkiolus
Bronkus merupakan cabang trakea yang terdiri atas lempengan tulang rawan dan berjumlah sepasang yang mengarah yang mengarah ke paru-paru kanan dan kiri. Bronkus kanan bercabang ke dalam tiga lobus paru-paru, sedangkan bronkus kiri bercabang ke dalam dua lobus. Selanjutnya, udara didalam masing-masing bronkus masuk ke beberapa cabang saluran lagi disebut bronkiolus. Masing-masing bronkiolus bermuara pada alveoli

Paru-paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama pada manusia yang terletak dengan aman di dalam rongga dada. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu lobus atas, lobus tengah dan lobus bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua lobus yaitu lobus atas dan lobus bawah, masing-masing lobus terbagi atas lobules dan setiap lobules mengandung jutaan alveolus.


Alveolus berbentuk gelembung-gelembung halus  dengan ketebalan dinding hanya mencapai 0,004 mm.  Permukaan dalam alveolus terdidri atas sel-sel epithelium pipih, serat kolagen, dan serat elastic sehingga membuat alveolus menjadi flexible sehingga memudahkannya untuk mengembang dan mengempis selama bernapas.

Permukaan luar alveolus diselubungi oleh jalinan kapiler paru-paru sehingga disini terjasi pertukaran gas oksigen dan paru-paru.


Gangguan Pernapasan Pada Manusia
Pernapasan manusia dapat saja mengalami gangguan karena kelainan pada organ pernapasan atau akibat penyakit tertentu. Berikut beberapa gangguan pernapasan pada manusia:

Sinusitis
Sinusitis merupakan suatu peradangan pada sinus tengkorak, rongga di dalam rangka wajah yang berhubungan dengan rongga hidung akibat infeksi. Sinusitis dapat diatasi dengan menggunakan obat-obatan, mandi air panas dan tidur telentang

Fibrosis
Fibrosis merupakat penyakit yang disebabkan karena adanya jaringan ikat fibrosa di dalam paru-paru sehingga menyebabkan turunnya elastisitas paru-paru.

Pneumonia
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang terutama disebabkan oleh bakteri. Bakteri menyebabkan alveolus mengeluarkan cairan yang dapat mengganggu proses difusi oksigen dan karbon dioksida.

Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Bakteri ini dapat menyebabkan penderitanya kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.

Asfiksia
Asfiksia merupakan gangguan dalam pengangkutan oksigen yang terjadi karena terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah dan jaringan tubuh.

Setelah membaca sistem pernapasan pada manusia, kami harap kalian dapat lebih bersyukur kepada Allah SWT untuk segala kesempurnaan yang diberikan pada sistem pernapasan pada tubuh kita. Untuk itu diharapkan kita dapat menjaga dan merawat tubuh kita dengan baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog