Sistem Pernapasan Pada Manusia - Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata “Sistem”?,
tentunya kalian akan membayangkan ada berbagai macam komponen, proses dan
tujuan. Hal ini juga berlaku pada Sistem Pernapasan. Di dalam sistem pernapasan
pada manusia terdapat komponen berupa alat-alat pernapasan yang saling
mendukung sehingga proses pernapasan dapat berlangsung . Di dalam artikel ini
juga akan dibahas tentang masalah-masalah atau kelainan yang dapat timbul pada
alat-alat pernapasan, untuk mengetahui lebih lanjut, pelajari penjelasan berikut
ini.
Sistem Pernapasan (Respirasi) pada Manusia
Alat-alat Pernapasan
Manusia menghirup oksigen dari lingkungan dan
mengeluarkan karbondioksida + uap air ke lingkungan dengan cara bernapas. Hal
tersebut terjadi melalui serangkaian alat pernapasan antara lain: rongga
hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan paru-paru.
Rongga hidung
Rongga hidung merupakan saluran pertama yang
dilalui oleh udara, di dalam rongga hidung terdapat rambut hidung dan mukus.
Rambut-rambut hidung ini berfungsi untuk menangkap dan menyaring partikel debu
atau kotoran yang masuk ketika bernapas, sementara mukus berfungsi untuk
menangkap partikel yang lolos melewati rambut rongga hidung, membasahi atau
melembabkan udara yang masuk dan menghangatkan udara sehingga sesuai dengan
panas tubuh kita. Mukus ini dihasilkan oleh sel goblet. Dari rongga hidung
udara selanjutnya masuk ke faring
Faring
Faring merupakan daerah persilangan saluran
makanan (esophagus) dan saluran pernapasan (trakea).
Terdapat 3 daerah bagian pada faring yaitu:
- Nasofaring
(daerah faring yang membuka ke rongga hidung, di atas langit-langit lunak),
- Orofaring
(daerah faring yang membuka ke rongga mulut), dan
- Laringofaring
(daerang faring yang membuka kearah laring.
Selanjutnya udara dari faring diteruskan ke
laring.
Laring
Laring merupakan daerah pangkal tenggorokan
yang tersusun oleh kepingan tulang rawan. Laring berfungsi menyalurkan udara
dari faring ke trakea.
Pada bagian atas laring terdapat suatu
jaringan penutup yang disebut epiglottis. Epiglotis ini berfungsi mencegah
makanan masuk ke saluran respirasi.
Trakea
Trakea merupa saluran pernapasan yang
berbentuk tabung yang menghubungkan laring dan bronkus. Dinding trakea
terdiri atas tiga lapisan berikut:
- Lapisan
paling luar terdiri atas jaringan ikat.
- Lapisan
tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun
atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang
cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal
ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka. Selain itu, tulang
rawan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pengempisan yang dapat
mengganggu masuknya udara dan menjaga kekuatan trakea selama menarik
napas.
- Lapisan
terdalam terdiri atas jaringan epiteli kolumnar bersilia yang menghasilkan
banyak mukus . berfungsi sebagai elemen pembersih dengan cara menahan
materi-materi yang tidak diinginkan dan mengeluarkannya melalui batuk atau
bersin.
Bronkus dan Bronkiolus
Bronkus merupakan cabang trakea yang terdiri
atas lempengan tulang rawan dan berjumlah sepasang yang mengarah yang mengarah
ke paru-paru kanan dan kiri. Bronkus kanan bercabang ke dalam tiga lobus
paru-paru, sedangkan bronkus kiri bercabang ke dalam dua lobus. Selanjutnya,
udara didalam masing-masing bronkus masuk ke beberapa cabang saluran lagi
disebut bronkiolus. Masing-masing bronkiolus bermuara pada alveoli
Paru-paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama pada
manusia yang terletak dengan aman di dalam rongga dada. Paru-paru diselimuti
oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Paru-paru kanan terdiri atas tiga
gelambir (lobus) yaitu lobus atas, lobus tengah dan lobus bawah. Sedangkan
paru-paru kiri terdiri atas dua lobus yaitu lobus atas dan lobus bawah,
masing-masing lobus terbagi atas lobules dan setiap lobules mengandung jutaan
alveolus.
Alveolus berbentuk gelembung-gelembung halus
dengan ketebalan dinding hanya mencapai 0,004 mm. Permukaan dalam
alveolus terdidri atas sel-sel epithelium pipih, serat kolagen, dan serat
elastic sehingga membuat alveolus menjadi flexible sehingga memudahkannya untuk
mengembang dan mengempis selama bernapas.
Permukaan luar alveolus diselubungi oleh
jalinan kapiler paru-paru sehingga disini terjasi pertukaran gas oksigen dan
paru-paru.
Gangguan Pernapasan Pada Manusia
Pernapasan manusia dapat saja mengalami
gangguan karena kelainan pada organ pernapasan atau akibat penyakit tertentu.
Berikut beberapa gangguan pernapasan pada manusia:
Sinusitis
Sinusitis merupakan suatu peradangan pada
sinus tengkorak, rongga di dalam rangka wajah yang berhubungan dengan rongga
hidung akibat infeksi. Sinusitis dapat diatasi dengan menggunakan obat-obatan,
mandi air panas dan tidur telentang
Fibrosis
Fibrosis merupakat penyakit yang disebabkan
karena adanya jaringan ikat fibrosa di dalam paru-paru sehingga menyebabkan
turunnya elastisitas paru-paru.
Pneumonia
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau
peradangan pada organ paru-paru yang terutama disebabkan oleh bakteri. Bakteri
menyebabkan alveolus mengeluarkan cairan yang dapat mengganggu proses difusi
oksigen dan karbon dioksida.
Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan
bagian atas yang disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Bakteri ini dapat
menyebabkan penderitanya kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan
meninggal dunia.
Asfiksia
Asfiksia merupakan gangguan dalam pengangkutan
oksigen yang terjadi karena terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah dan
jaringan tubuh.
Setelah membaca sistem pernapasan pada manusia,
kami harap kalian dapat lebih bersyukur kepada Allah SWT untuk segala
kesempurnaan yang diberikan pada sistem pernapasan pada tubuh kita. Untuk itu
diharapkan kita dapat menjaga dan merawat tubuh kita dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar